Monday, October 27, 2008

Konferensi Anak Bobo 2008 Sudah Dibuka


Abis spik-spik, Pemimpin Redaksi BOBO, Mbak Koes Sabandiyah mukul gong tiga kali. Guuuuung... guuuuung... guuuuung. Resmi deh, Konfa dalam kurung Konferensi Anak dibuka. Kenapa harus mukul gong? Saya tanya sama Mas Tri (yang lagi nyuting) dan Mbak Pipit (yang pegang kurikulum Konfa). Keduanya kaget! Padahal saya cuma becanda. Jawabnya sih gampang. Soalnya Mbak Koes kan wong Jowo, dan Putri Sinuhun Raja Surakarta. Jadi ya pakai gong. Kalau beliau dari Bandung bisa jadi bukan mukul gong tapi pakai angklung.

Yah, begitu acara pembukaan Konfa 2008 yang sederhana tapi hebat! Ada 36 anak dari berbagai daerah di Indonesia terpilih jadi delegasi. Mereka ini terpilih dari serebu-maratus anak yang ngimpi-ngimpi pengen ikut. Tapi apa mau dikata, BOBO bisanya cuma ngundang 36 anak plus orangtuanya.

Uuh, orangtuanya semua pada bangga sama anaknya. Kecil-kecil sudah bisa membahagiakan orangtua dengan mengajaknya ke Jakarta.

Anak-anak ini semua "the greeners" alias orang yang gaya hidupnya bersahabat dengan alam. Ya, untuk bisa jadi delegasi, kan mereka harus bikin karya tulis yang berisi pengalaman jadi the greeners.

Abis makan siang sama-sama, saya ikut mendengarkan acara bincang-bincang delegasi dengan Pak Sonny Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup. beliau saat ini adalah anggota DPR yang bertugas di Komisi 7. Entahlah, komisi ini membidangi apa, tapi saya yakin seyakin yakinnya komisi ini ada hubungannya dengan lingkungan.

Sebelum bincang-bincang, Pak Sonny memutar film bikinan Al Gore tentang Global Warming. Heee ilmiah banget.... tapi ternyata anak-anak bisa nangkep. Buktinya waktu sesi tanya jawab, mereka pada kritis bertanya.

Ada yang tanya begini. Pak, apakah Indonesia itu termasuk negeri yang sudah berwawasan lingkungan?
Jawaban Pak Sonny: Prakteknya belum. Di Kalimantan dan tempat-tempat lain di negeri kita masih terjadi kebakaran hutan, orang membakar sampah seenaknya, banyak industri membuang limbah seenaknya, kemacetan terjadi di manapmana mengakibatkan polusi, de el el.

Soal energi alternative, Pak Sonny menceritakan, pemerintah masih lamban untuk mencari energi alternative non fosil. Padahal, kata beliau, Indonesia memiliki banyak selat. Setiap selat memiliki arus laut yang kuat untuk menggerakkan turbin listrik. Tapi kenapa tidak dimanfaatkan?

Kalau anak-anak dapat pencerahan tentang gaya hidup bersahabat dengan alam dengan Pak Sonny, orangtua dapat pencerahan dari Profesor Cho dari Cifor. Aah, ternyata orangtua delegasi ini juga sangaaaaat peduli dengan alam lo.

Foto: Ricky Martin/BOBO dari www.konferensianak.com

1 comment:

Anonymous said...

I would like to exchange links with your site bacabobo.blogspot.com
Is this possible?